Mesir
akan memimpin pertemuan tingkat Menteri dari Organisasi Kerjasama Islam
pada hari Ahad besok (14/4), yang akan diadakan di kantor Pusat di
Jeddah, untuk membicarakan situasi Muslim Rohingya di Myanmar yang
sedang menghadapi penganiyaan ditangan mayoritas Buddhis.
Pada saat yang sama, Organisasi hak etnis Rohingya di Myanmar
mendesak negara-negara Muslim untuk segera mengambil sikap yang kritis
terhadap pemerintahan Myanmar dan mendesak agar mengadili Presiden Thein
Sein, dan mantan jenderal Thein swe, dimana organisasi tersebut
menuding bahwa merekalah yang harus bertanggung jawab atas tindakan
Genosida serta segala kejahatan yang dilakukan terhadap kaum Muslim
Rohingya.
Organisasi yang bermarkas di Malaysia tersebut mengeluarkan
pernyataan yang menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan yang
menyebutkan masih berlangsungnya penganiyaan dan kesewenang-wenangan
terhadap Minoritas Muslim Rohingya khususnya di daerah Arakan.
Organisasi ini juga menegaskan bahwa Presiden Myanmar , Pemimpin
tentara dan Dinas keamanan harus diseret ke pengadilan Kriminal
Internasional atas tuduhan pembunuhan, pemerkosaan , penyiksaan,
penahanan dan penganiyaan terhadap Muslim rohingya dan masyarakat
lainnya.
Dalam rangka kepemimpinannya pada KTT Islam XII, Mesir mengutuk
sangat keras terhadap apa yang sedang terjadi di Myanmar dan prihatin
atas meluasnya konflik tersebut ke daerah-daerah baru dalam pembantaian
sistematis minoritas Muslim oleh mayoritas Buddhis.
Dalam Konferensi tersebut,Mesir menyerukan untuk segera mengambil
langkah-langkah kongkrit untuk menyelesaikan konflik dari akarnya
sehingga tidak kembali terulang dikemudian hari.
Sebelumnya Myanmar meminta PBB untuk bersedia menampung sekitar 800
ribu orang Muslim rohingya untuk tinggal di kamp-kamp pengungsian atau
mengusir mereka ke luar negeri sebagai satu-satunya solusi untuk
mengakhiri krisis.
Prresiden Myanmar Thein Sein mengatakan bahwa “satu-satunya solusi
bagi ratusan ribu etnis muslim ialah menempatkan mereka di kamp-kamp
pengungsian dibawah tanggung jawab PBB atau mengirim mereka ke
negara-negara yang mau menerima mereka, dan ini adalah solusi dalam
mengakhiri konflik ini,” katanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar